Pernikahan yang tak kuharapkan

Tiba-tiba saja seseorang mengejutkan diriku membangunkanku dari tidur yang
nyenyak. Seorang wanita yang tak asing dihatiku hadir dihadapanku dan
menyodorkan sebuah undangan pernikahan panggil saja dia widya. Widya adalah
sahabat dekatku yang paling aku sayangi, dia selalu bersamaku dimasa - masa yang lalu. Kebodohanku dimasa lalu adalah selalu menganggap dia sebagai sahabat tak terlintas dihatiku tuk menjadikan dia kekasihku.
Kini karena kondisi yang tidak memihak mengharuskan kami berpisah. Ketika masa perpisahan aku mulai merasakan kehilangan dari bagian hidupku sesuatu yang tak pernah aku rasakan.
Lama kami tak bertemu dan kini Tuhan mempertemukan kami dalam kondisi yang
berbeda, dia akan menjadi orang asing bagiku dimana aku sudah tak bisa
menjitak jidatnya, melirik senyumannya.

"Hai lama kita tak ketemu ya wid, bagaimana kabarmu ?"

"Baik, oh ya kedatanganku kesini untuk mengundangmu ke pesta pernikahanku"

"oh ya, selamat ya"

"kamu harus datang lho"

"Tidak, aku tak kan pernah datang"

"kenapa, bukankah kita selama ini bersahabat baik, alangkah kurangnya kalau kamu tak datang"

"Aku takut akan merusak suasana pernikahanmu"

"kenapa"

"karena.. ah sudahlah"

"kenapa? tolong katakan kenapa"

"wid aku tak bisa mengatakannya, kata hatiku mengatakan aku tak bisa datang"

"itu bukan alasan, apakah aku salah padamu"

"aku.. aku tak kan mampu melihatmu bersanding dengan orang lain, karena aku

mencintaimu"
"mencintaiku..., kenapa baru sekarang kamu bilang, kenapa tak sedari dulu kamu
bicara seperti ini, disaat hatiku masih bersamamu dan kutunggu kata - kata
manis darimu. Tapi kamu hanya diam hanya menganggapku sebagai teman kan tak lebih"

"iya itulah kebodohanku kenapa dulu aku tak bilang padamu kalo aku
mencintaimu, karena dulu aku merasa nyaman kamu menjadi sahabatku, tapi kini
kau akan menjadi orang asing dihatiku tapi bagaimanapun juga aku turut bahagia

atas pernikahanmu, bukankah kebahagiaanmu kebahagiaanku juga."
" tapi bagaimanapun juga kamu harus datang sebagai tanda kalau kau

merestuiku".

"restuku akan selalu ada dihatiku"

Sebuah dialog yang mungkin sering terjadi disekitar kita dimana kadang kita
memendam cinta hingga orang yang kita cintai hendak pergi namun orang tersebut
masih belum tahu kalau kita mencintainya. Ada yang bisa membantuku meneruskan cerita ini karena aku begitu dekat dengan orang ini aku tak mampu memberinya saran.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS